Saturday, January 23, 2016

Kumpulan Pidato Untuk Anak-Anak


Orang yang Mulya

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ

Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagia
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Banyak orang berfikir bahwa orang yang beruntung adalah orang kaya, sementara orang yang miskin berarti memiliki nasib yang tidak untung, saya tegaskan, kekayaan bukan suatu kemulyaan bagi manusia, dan sebaliknya kemiskinan bukan berarti kehinaan pada dirinya, semua itu adalah cobaan dari Allah. Yang kaya diuji oleh Allah dengan kekayaannya, yang miskin diuji oleh Allah dengan kemiskinannya. Mampukah sikaya mengendalikan hawa nafsunya, dan mampukah simiskin hidup dengan sangat sederhana dan kekurangan.

Buk....... Pak.......
Siapakah sebenarnya orang yang mulya itu? Orang yang mulya adalah orang yang bertaqwa kepada Allah, walaupun kaya tapi tidak bertaqwa malah enak-enakan saja hidup di dunia, maka dia adalah orang yang sangat hina menurut Allah. Tapi sebaliknya maskipun dirinya miskin tidak punya apa-apa tapi  bertaqwa kepada Allah, maka dialah orang yang dimulyakan oleh Allah. Maka tidak heran kalau Rasulullah SAW. Bersabda : bahwa lebih banyaknya penduduk surga adalah orang-orang miskin. Yaaah begitulah memang kebanyakan orang miskin yang tekun beribadah, tidak sombong, sedangkan orang kaya selalu sibuk dengan menghitung hartanya, bangga dengan kekayaannya, padahal semua itu hanya titipan dari Allah, gimana mau masuk surga? Namun bukan berarti kalau orang kaya tidak mulya dan tidak masuk surga, tidak. Semuanya yang menentukan adala ketaqwaanya kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ اَتْقَاكُمْ  “sesungguhnya orang yang paling mulya diantara kalian adalah orang yang lebih bertaqwa”
Saudara hadirin Rahimakumullah.
Dari sekarang marilah kita bertaqwalah kepada Allah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita
Yang miskin jangan bersedih  dan jangan ber iri hati
Yang kaya  janganlah bangga dan jangan busungkan dada
Derajat manusia disisi tuhanya bukan karna hartanya
 Derajat manusia disisi tuhanya hanya karna taqwanya.

Saudara hadirin seiman seakidah yangka ber habahagia.
Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dlain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.
 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Syukur

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ

Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagia
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Betapa banyak nikamat Allah yang diberikan kepada kita, baik yang berkaitan dengan badan, baik jasmani maupun rohani, atau berupa rizki yang diberikan kepada kita, kita bisa beriman kepada Allah, beragama Islam, ini merupakan nikmat yang paling besar kepada kita,  bisa melihat, berbicara, mendengar, bergerak dan lain semacamnya, Ini lagi nikamat berharga kepada kita. Dan juga limpahan rizki yang diberikan kepada kita hingga kita bisa bersenang-senang, ini tentu nikmat yang tiada tara.

Hadirin khususnya kaum wanita yang dimulyakan Allah.
Kita sudah tau semuanya bahwa itu semua adalah nikmat. Pernahkah kita bersyukur atas nikmat itu? Berapa kali kita berterimakasih kepada Allah? Dengan cara apa kita bersyukur? Waduh, repot ya? Terus terang betapa berharganya nikmat yang kita miliki, Iman, Islam adalah nikmat yang tiada bandingnya.kita beruntung, karena betapa celakanya orang yang tidak beriman kepada Allah, dan tidak beragama Islam. Eh, malah kita hanya sebatas pengakuan saja dalam Iman dan Islam. Kita tidak pernah menunjukkan rasa syukur kita. begitu juga anggota tubuh, kita yang sangat sempurna kita syukuri, karena betapa menderitanya orang yang cacat anggota tubuhnya, dak punya kaki, dak punya tangan, dan lain semacamnya. Dan juga maslah rizki, kita ternyata selalu diberi jalan oleh Allah dalam hal ini. Sungguh kita tidak pernah lepas dari nikmatnya. Syukurilah dengan meningkatkan kualitas ibadah kita. لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“ kalau kamu bersyukur niscaya Allah akan aku tambah, dan apabila kamu ingkar maka adzabnya sangat pedi”

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Dari ini marilah kita bersyukur kepada Allah, kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengat meningkatkan ibadah kita, syukurilah badanmu dengan membantun orang lain, syukurilah hartamu denga bershodaqah dan berbagi terhadap fakir miskin.
 Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dlain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.

 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tobat

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ

Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagia
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Semua manusia dijadikan dalam keadaan lemah, serta tidak pernah lepas dari salah dan lupa. Maka dari itu, kalau kita sadar bahwa kita adalah sosok yang lemah dan selalu melakukan kesalahan, dan tidak terhindar dari yang namanya lupa, maka pastilah kita selalu mengerjakan dosa, kalau sudah sedemikian adanya, maka sudah barang tentu bagi kita sebagai hamba yang selalu berlumuran dosa untuk bertobat kepada Allah SWT. Apalagi kita manusia yang tidak punya predikat apa-apa dihadapan Allah. Nabi Muhammad SAW. Yang sudah jelas diampuni segala dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, beliau bertobat dalam sehari semalam lebih dari 70 kali. Subhanallah! Sedangkan kita manusia yang selalu berlumur dosa kadang-kadang sholat yang lima waktu saja ditinggalkan,  kapan kita  mau bertobat kepada Allah. Astaghfirullahal Adzim.

Buk....... Pak.......
Nabi Muhammad SAW. dalam sehari semalam bertobat lebih dari 70.kali, kalau kita berapa kali dalam sehari selamam, Buk....... Pak.......?  jawabanya tidak pernah. Sampai kapankah kita selalu maksiat kepada Allah, dan apakah kita hanya memerlukan rizki-Nya saja? Astaghfirullahal Adzim.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Dari sekarang marilah kita bertobat kepada Allah, malu dong kepada Allah, perintahnya tidak dikerjakan, malah rizqi-Nya yang selalu dimakan. Bertobatlah sebelum terlambat, semasih nyawa masih dikandung badan, kalau kita sudah sekarat, maka segala penyesalan sudah terlambat. Dan tiada gunanya dihadapan Allah SWT.

Saudara hadirin seiman seakidah yang ber habahagia.
Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dlain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.


 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Mempersiapkan Diri

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ

Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagia
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Kita semua pasti tau bahwa kita akan mengelami kematian, kita pasti sadar bahwa kita akan dikalang tanah. Tapi yang mengherankan, kalau sudah tau bahwa kita pasti mengelami kematian, kok kita tidak berfikir dan menyiapkan diri dengan bekal yang akan dibawa kedalam kubur.
Saudara hadirin bapak-bapak ibu-ibu yang berbahagia.
Kematian tidak seperti dengan apa yang kita saksikan. Yaitu berupa bangkai yang tidak bernyawa dan tidak ada gunanya lagi, ingatlah.......kematian adalah sebuah kehidupan yang tiada bedanya dengan kehidupan yang ada didunia ini. Sama-sama mengelami gembira dan susah, untung dan rugi. Dan kita perlu tau, bahwa susah senangnya dan untung ruginya sangat ditemukan oleh amal kita didunia. Kalau amal itu baik maka akan mengalami kebahagiaan kesenangan dan keberuntungan, tapi sebailknya kalau amal itu buruk maka kita akan mengalami siksaan dan murka Allah. Na’udzubillah summa  Na’udzubillah.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Mariklah kita persiapkan diri untuk kehidupan yang lebih kekal abadi, kehidupan ini tiada artinya, kita rata-rata hidup 60 tahun saja, sementara kehidupan sesudahnya adala beribu-ribu tahaun bahkan miliyaran tahun. Nah kehidupan yang sedikit inilah yang menjadi penentu untung tidaknya di kehidupan berikutnya. Marik kita nyanyi dulu setuju....?

Badanpun tak berharga sesaat ditinggal nyawa
Anak istri tercinta tak lagi sudi bersama
Secepatnya jasad di pendam........2x karna tak lagi dibutuhkan
Diri yang semula dipuja kini bangkai tak bernyawa.....hohoho
Wajah dan tubuh indah yang didulu dipuja-puja
Kini tiada lagi orang yang sudi menyentuhnya
Jadi santapan cacing tanah........2x hingga yang tersisa kerangka
Begitulah suratan badan kebumi dikembalikan.........

Saudara hadirin seiman seakidah yang ber habahagia.
Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dlain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.

 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Mencari Ilmu

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ
Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagia.
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.
Saudara hadirin Rahimakumullah.
Rosulullah SAW. Pernah bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
“ mencari ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan muslimat”

Mengapa mencari ilmu itu kok wajib hukumnya? Kok ga dianjurkan saja? Karena segala yang ada dibumi semuanya diatur oleh ilmu, betul? Betul….. betul…… betul………  baik yang bersangkutan dengan dunia, apalagi akhirat. Kita mau beribadah harus punya ilmu, tanpa ilmu ibadahnya gak karuan. Mau berdagang kita juga harus punya ilmu, karna tanpa ilmu dagangannya bangkrut, dan seterusnnya membutuhkan ilmu. Nah cukup masuk akal kalau Nabi mewajibkan kita mencari ilmu, baik ilmu umum lebih-lebih ilmu agama. karena memang dengan ilmu segalanya akan sukses, betul….?  Mau buat sepeda motor oke, mau buat mubil oke, mau pidatu oke, mau baca khotbah enteng-enteng saja, kalau sudah punya ilmu. 

Saudara hadirin yang berbahagia.
Kalau kita tidak punya ilmu semuanya akan gagal, baik dalam masalah dunia maupun akhirat. Muamalah kita gagal, dan ibadah kita pun tidak diterima oleh Allah, gara-gara yang namanya bodoh. Bukti kongkritnya Negara kita dulu, kenapa kok dijajah oleh Belanda Jepang bahkan Portugal? Jawabanya adalah karena kita rakyat Indonesia bodoh.

Saudara hadirin seiman seakidah yang berbahagia.
Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dilain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.

 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Musibah

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَمْدًا لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لِرَسُوْلِ اللهِ.  اَمَّا بَعْدُ


Yang terhormat: Para ulama’, asatidz, dan tokoh masyarakat
Yang terhormat: Para dewan juri serta para hadirin rekan-rekan santri

Bagaimana kabarnya? Lagi baik? Alhamdulillah.
Marilah puji syukur, kita haturkan kepada Allah Azza Wajalla, dan limpahan rahmat kepada Rosulullah SAW, yang menjadikan kita beriman, islam dan berilmu pengetahuan.

Saudara hadirin Rahimakumullah.
Ada baiknya kita renungkan apa yang terjadi pada kita ummat islam khususnya Indonesia. Berbagai musibah bertubi-tubi menimpa kita, mulai dari sunami, banjir dimana-mana, longsor, jatuhnya pesawat terbang yang hampir terjadi setiap bulan, yang tidak sedikit memakan korban,  dan banyak lagi kejadian yang tak kalah ngerinya. Kenapa musibah seberat ini harus menerpa kita, hingga banyak saudara-saudara kita yang menderita? Apakah Allah harus disalahkan? Jangan-jangan sampai menyalahkan Allah, Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada hambanya.

Saudara hadirin yang berbahagia.
Kita harus intropeksi diri, memeriksa diri sendiri. Benarkah kita rakyat Indonesia betul-betul menjalankkan syari’at Allah? Ternyata pertnyaan semudah ini, jawabannya tidak semudah membalikan tangan. Kita ternyata dihantui kebingungan untuk menjawab pertanyaan semudah ini. Yaaa, karna memang kita rakyat Indonesia sudah hengkang pada Islam, dan lebih memilih berkiblat kebarat-baratan. Dari pola hidup, pola pakaian, pola makan, dan pola pikir, semua kita hiasi dengan pola gaya orang barat. Kita udah biasa buka aurat, udah biasa gak pake kerudung, Nah inilah jawaban dari semua itu. Marilah kita sadari dan kembali kejalan Allah, semoga Allah masih menerima taubat kita, Amin.......
 
Saudara hadirin seiman seakidah yang berbahagia.
Mungkin sampai disini saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala perhatian dan sampai jumpa dilain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.



 وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Pidato Bertema " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA "

لسَّـلاَمُ عَلَيْـكُمْ وَرَحْـمَةُ الـلَّهِ وَبَرْ كَا تُهْ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالمَيْنَ وَالصَّلاَ ةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن اَمَّابَعْدُ
Kepada Bapak Alim Ulama’  bapak Kiyai yang kami thoati
Kepada kepada Bapak Dewan Juri yang kami hormati
Para Bapak Ibu, hadirin hadirot yang berbahagian
Syukur Alhamdulillah marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat wal afiat sehingga kita bias bermuwajjahah di tempat yang mubarokah ini dalam rangka persiapan haflatul imtihan.Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahlimpahkan ke haribaan baginda rosulullah SAW sang proklamator islam yang telah menggiring umat manusia dari alam kejahilan hingga alam yang terang menderang yaitu agama Islam.
Hadirin rahimakullah
Teman teman ……….
Kita sebagai umat islam tentunya ingin menjalani hidup dengan jalan yang lurus yang diridho’i oleh Allah SWT.sedangkan ridho’ allah itu hanya dapat diperoleh dengan melakukan birrul walidain.hai temen-temen apa itu birrul walidain itu??????…… temen-temen ada yang tahu????????
Temen-temen……….
Birrul walidain adalah berbuat baik kepada kedua orang tua baik ayah atau ibu.ingatlah,,,,orang tua telah membesarkan kita,,,,,mengasuh kita,,,,,memberi makan,,,,,,,,minum dan pakian,,,memberi uang jajan,,,,,,merawat kita ketika kita sakit dan masih banyak yang lainnya.Apakah kita tidak merasakannya???
Temen-temen ……………….
Maka birrul walidain itu diwajibkan oleh allah sebagaimana yang difirmankan allah dalam al-qur’an surat al-isro’ ayat 23 yang artinya:
Maka sekali kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia “
Temen-temen…………
Jikalau kita melihat dari ayat tersebut diatas maka cara untuk berbuat baik adalah janganlah berkata “uf” atau kata-kata lain yang bernada cemoohan atau celaan yang dilontarkan kepada orang tua.
Janganlah membentak bila kita dinasehati oleh orang tua atau disuruh sesuatu oleh orang tua.berkatalah yang mulia terhadap orang tua yaitu berkata yang baik dan sopan bahkan kalau bisa memakai bahasa yang hulus.
Temen-temen……..
kiranya cukup sampai disini apa yang dapat saya sampaikan,terimakasih segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kesalahan.
Akhirulkalam wabillahitaufiq wal hidayah
WASSALAMUALAIKUM WR.WB



No comments:

Post a Comment