SEJARAH
BERDIRINYA BAYT AL-QUR’AN
DAN
MUSEUM ISTIQLAL
KARYA TULIS
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mengikuti UN/US
Madrasah Aliyah Nuurul Haq Binakarya
Putra
Kecamatan Rumbia Lampung
Tengah
Tahun Pelajaran 2015-2016
Oleh
Nama :
TRI AYU WULANDARI
NISN :
9974491543
Kelas
: XII ( DuaBelas )
Program Pilihan : ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
Logo
MADRASAH ALIYAH NUURUL HAQ
BINAKARYA
PUTRA KECAMATAN RUMBIA
KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
TP. 2015/2016
HALAMAN
PENGESAHAN
Judul
Karya Tulis : SEJARAH BERDIRINYA BAYT AL-QUR’AN DAN
MUSEUM ISTIQAL
Nama Siswa : TRI
AYU WULANDARI
NISN
: 9974491543
Program
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Telah
diterima dan disahkan
Pada tanggal : Januari 2016
Penguji Pembimbing
Drs.H.WAJITO
Hj.SITI ASROFAH,S.Pd
Mengesahkan
Kepala MAN Poncowati Kepala MA Nuurul Haq
Drs. H.AR.AMINULLAH, M.M H.SRIYONO, S.Pd.I
NIP.19580205 1985031013
Nilai Karya Tulis (A/B/C/D)
PENGUJIAN
Judul : SEJARAH
BERDIRINYA BAYT AL-QUR’AN DAN
MUSEUM ISTIQAL
Nama Siswa : TRI AYU
WULANDARI
NISN
: 9974491543
Kelas : XII
Program : Ilmu
Pengetahuan Sosial
Di Uji tanggal : Januari 2016
Penguji
Drs.H.WAJITO
MOTTO
من احب سيئا حكاية لا تخسر ابدا
“ Barang siapa yang mencintai
suatu sejarah maka tidak akan rugi untuk selamanya”
Al-Hadist
RIWAYAT HIDUP
Nama :
TRI AYU WULANDARI
NISN : 9974491543
TTL :
Rumbia, 10 Oktober 1997
Agama :
Islam
Jenis Kelamin :
Perempuan
Nama Orang Tua
Ayah :
Supriyadi
Ibu : Juminten
Alamat :
Binakarya Putra Kecamatan Rumbia
Kabupaten Lampung Tengah
Pendidikan
:
Sekolah Dasar :
SDN 1 Binakarya Putra
SMP :
MTs Nuurul Haq Binakarya Putra
SMA :
MA Nuurul Haq Binakarya
Hobby
: Membaca
Cita-cita
: Psykolog
Pesan
: Selama saya sekolah di MA Nuurul Haq saya
mendapat pengaetahuan agama lebih dalam
Kesan
: Pesan saya untuk adik kelas hormati setiap
guru
yang ada disekolah
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis ini, dengan judul “ Sejarah
Berdirinya Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal ”
Hasil karya tulis ini diajukan penulis dalam
rangka melengkapi persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan
Ujian Nasional (UN) Madrasah Aliyah Nuurul
Haq tahun pelajaran 2015/2016.
Dalam penyusunan karya tulis ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka selayaknya penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1.
Bapak
Drs.H.AR.Aminullah,MM selaku Kepala Sekolah MAN Poncowati
2.
Bapak
H.Sriyono, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Nuurul Haq Binakarya Putra
Rumbia
3.
Bapak Drs.H.Wajito selaku penguji karya tulis
4.
Bapak
Andi Susilo,S.Pd selaku pembimbing
5.
Ibu Hj.Siti Asrofah,S.Pd. selaku Pembimbing
6.
Bapak/Ibu
Dewan Guru Madrasah Aliyah Nuurul Haq Binakarya Putra
yang
telah memberkan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis ini
.
Penulis
menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
memohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan karya tulis
dimasa yang akan datang.
Dan mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya para pembaca. Amin…
Rumbia, November
2015
Penulis
TRI
AYU WULANDARI
NSN : 9974491543
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii
PENGUJIAN.............................................................................................................. iv
MOTTO....................................................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
1.2.Batasan Masalah.................................................................................................. 2
1.3.Tujuan Penelitian................................................................................................. 2
BAB II METODE PENELITIAN…........................................................................... 3
BAB III TINJAUAN
PUSTAKA…........................................................................... 4
BAB IV LAPORAN HASIL OBSERVASI….......................................................... 5
4.1 Sejarah Singkat Berdirinya Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal................... 5
4.2 Arti Dan Makna Bayt Al-Qur’an Dan Museum Istiqlal................................... 6
4.3 Maksud Di dirikanya Bayt Al-Qur’an Dan Museum Istiqlal........................... 7
4.4 Dasar dan Tujuan Bayt Al-Qur’an Dan Museum Istiqlal…............................. 7
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
5.1.Kesimpulan…................................................................................................... 9
5.1.Saran ................................................................................................................ 9
5.2.Penutup........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I : Foto Rombongan Siswa Didepan Mosium Bayt Al-Qur’an
GAMBAR
III : Foto Pengumpulan Data Tentang Bayt Al-Qur’an
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Bayt Al-Qur’an dan Museum
Istiqlal merupakan kesatuan dari dua lembaga yang berbeda. Bayt Al-Qur’an, yang
berarti rumah Al-qur’an dengan materi pokok berupa peragaan yang berkaitan
dengan Al-Qur’an, sedangkan museum istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan
Islam di Indonesia.
Bayt al-qur’an dan museum istiqlal ( BQ & MI ) yang menempati
arel seluas 20.013 m2 dibuka untuk umum tanggal 27 april 1997 bersamaan dengan
peresmian oleh presiden Soeharto. Tujuannya untuk menampilkan Islam sebagai
pemersatu bangsa dari etnik di Indonesia dengan menampilkan ajaran dan
kebudayaan Islam Indonesia yang berkwalitas dan kreatif dalam upaya untun
memantapkan jatidiri bangsa, menampilkan wajah Indonesia yang mempunyai
penduduk muslim terbesar didunia dalam peraturan internasional melalui kajian
sejarah perkembangan ajaran islam dan implementasinya dalam seni dan budaya,
menampilkan makna dan ajaran islam dan karakter kebudayaan yang bersifat
terbuka, otentik, toleran, progresif, dan kospolitan serta sebagai pemicu ( trigger)
untuk pengkajian ajaran dan budaya islam secara lebih dalam khususnya di
Indonesia dan umumnya di Asia Tenggara.
.
1.2.
Batasan Masalah
Agar karya tulis ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan untuk
menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan diteliti serta demi efektif
dan efesiensinya penelitian ini maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Sejarah Berdirinya Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal”.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah yang menentukan dalam suatu
aktifitas agar berhasil, oleh karena itu harus menentukan tujuan sesuai dengan
karekteristik permasalahan.
Adapun tujuan kami mengadakan penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui lebih dalam tentang Sejarah Berdirinya Bayt Al-qur’an dan Museum
Istiqlal
2.
Untuk
menambah wawasan dan pengalaman ke Islaman
3.
Untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT
4.
Untuk
bisa mengikuti Ujian Akhir Madrasah ( UAM) dan Ujian Nasiaonal ( UN) pada
madrasah Aliyah Nuurul Haq Binakarya Putra tahun pelajaran 2015/2016.
Selain penelitian yang lebih penting adalah niat kita untuk
mengunjungi Bayt Al-qur’an dan Museum Istiqlal, dengan harapan menambah wawasan
kita tentang Al-qur’an/
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan karya tulis ini kami menggunakan
beberapa metode penelitian dalam rangka pengumpulan data, adapun metode –metode
yang kami gunakan sebagai beriktu:
1. Metode
Obeservasi
Dalam metode
ini penulis mengunjungi atau mendatangi langsung lokasi dan tempat-tempat yang
berkaitan dengan Bayt Al-qur’an dan Museum Istiqlal.
2. Metode
Pustaka
Dalam metode ini penulis
mengumpulkan informasi atau data dengan cara mencari atau mengumpulkan buku
data yang dibutuhkan.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan Bayt Al-qur’an dalam meningkatkan mutu dan kreatifitas
pelajar itu sangatlah penting, karena bayt al-qur’an merupakan bangunan yang
bersih dan berlantai empat. Bangunan tersebut terletak ditempat wisata Taman
Mini Indonesia Indah ( TMII)
Untuk itu pelajar harus bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan
wawasan dibidang pendidikan untuk meneruskan cita-cita bangsa dan Negara.
Bayt Al-qur’an bukan hanaya dapat digunakan sebagai sarana
rekreasi, tetapi sekaligus juga sebagai tempat utnuk mengetahui budaya atau
benda-benda bersejarah. Bayt Al-qur’an
juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi pelajar dan mahasiswa, karena
dalam era pembangunan yang sedang bergerak di Indonesia pelajar atau mahasiswa
harus bisa mengetahui bagaimana pembangunan Bayt Al-qur’an serta isi dan
manfaat Bayt Al-qu’an.
Bayt Al-qur’an juga mempunyai ungsur seni sehingga pelajar atau
mahasiswa dapat mengambil dan mengembangkan unsur-unsur yang ada didalamnya.
BAB IV
LAPORAN HASIL OBSEVASI
4.1.
Sejarah Singkat Berdirinya
Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal
Ide awal pendirian Bayt Al-qu’an dan Museum Istiqlal mucul dari
Dr.H.Tarmizi Taher pada tahun 1994 ketika ia menjabat sebagai menteri Agama RI.
Pada suatu ketika ia mendampingi Presiden H.M.Soeharto menerima hadiah sebuah
Al-Qur’an besar dari Pondok Pesantren Al-Asya’ariyah, Kalibeber-Wonosobo – Jawa
Timur. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1995, pada peringatan 50 tahun
kemerdekaan RI, presiden meresmikan mushaf ukuran besar yang ditulis dengan
khat yang indah, dilengkapi dengan hiasan ( Iluminasi) dari ragam hias 27 propingsi
di Indonesia
Pada waktu itulah tercetus ide untuk mendirikan Bayt Al-qur’an (
berarti “Rumah Al-Qur’an”) dan Museum Istiqlal sebagai tempat untuk menghimpun,
menyimpan, memelihara dan memamerkan mushaf Al-qur’an dari berbagai macam
bentuk dan jenis, yang tersebar diseluruh penjuru Nusantra.
Ide ini merupakan langsung mendapat dukungan ibu Tien Soeharto yang
langsung mewakafkan tanan seluas satu hektar di kompleks Taman Mini Indonesia
Indah, Jakarta Timur, tepatnya disebelah pintu masuk utama TMII.
4.2.
Arti Dan Makna Bayt Al-qur’an dan Museum Istiqlal
Mengapa memakai istilah Bayt Al-qur’an bukan Museum Al-Qur’an ? ada
beberpa alasan antara lain: Bayt Al-qur’an ( Rumah Al-Qur’an) disepakati
sebagai pengganti Istilah Museum Al-Qur’an. Penggunaan nama Bayt Al-qur’an
dimaksudkan untuk menghidarkan kekeliruan persepsi sebagian orang yang memahami
arti dan makna museum yang sering dikonotasikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang
kuno dan lapuk. Nama Bayt Al-qur’an juga terdengar lebih puitis dan sekaligus
memiliki makna religious.
Sedangkan nama museum istiqlal merupakan kelanjutan dari festival
istiqlal tahun 1991 dan festifal II tahun 1995. Istiqlal menurut bahasa arab
berarti proklamasi. Jadi maknanya adalah proklamasi umat islam untuk Indonesia
untuk mempersembahkan karya budayanya kepada seluruh umat manusia.
Bayt Al-qur’an berisikan khazanah yang merupakan sumber inspirasi
atau pedoman hidup bagi umat islam berupa mushaf al-qur’an. Sedangkan museum
istiqlal merupakan pengejawantahan dari mission atau pesan-pesan al-qur’an,
yang merupakan karya seni budaya umat islam dari zaman ke zaman, baik dari
kalangan muslim Indonesia, Asian Tenggaran serta Negara-negara lain didunia.
Dua bangunan ini memberikan makna bahwa Bayt Al-qur’an
menggambarkan fungsi al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia (
Rahmatal Lil Alamin Rahmat Bagi Semesta Alam). Sedangkan museum istiqlal
menjadi wujud nyata dari hasil pelaksanaan petunjuk Allah dalam kehidupan dan
budaya umat islam Indonesia. Jadi, Bayt Al-qur’an dan museum istiqlal ini
merupakan “ dua dunia” yang saling
melengkapi dunia ide dan dunia nyata serta merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan.
4.3 Maksud didirikannya Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal
Untuk menghimpun, menyimpan, dan memelihara mushaf-mushaf al-qur’an
dan benda-benda seni budaya yang bernafaskan Islam yang merupakan karya seni
para seniman muslim yang tersebar diberbagai penjuru tanah air dan dunia sehingga
dapat disajikan/disampaikan kepada masyarakat luas dalam bentuk penyajian
permanen disebuah museum agar masyarakat dapat setiap saat melihat
mempelajarinya.
4.4 Dasar dan Tujuan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal
a. Dasar
Ø Sesungguhnya Al-Qur’an adalah wahyu, yang merupakan rahmat bagi
seluruh alam yang menjadikan tuntunan terbaik dan memiliki nilai sangat
strategis untuk pembangunan umat manusia
Ø Sesungguhnya Al-Qur’an telah mengilhami, mendorong dan memperkaya
budaya bangsa
Ø Kekayaan budaya yang bernafaskan islam dalam berbagai bentuknya
perlu dilestarikan dan dikembangkan.
b. Tujuan
Ø Menampilkan kebudayaan Indonesia yang bernafaskan Islam
Ø Menampilkan budaya islami yang berasal dari Indonesia dan Asia
Tenggara serta bangsa-bangsa lain di dunia
Ø Sebagai tempat konservasi dan penelitian mushaf Al-Qur’an, seni
budaya, dan heritage keagamaan.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, kesimpulan dari hasil observasi Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal sebagai berikut:
5.1.1 Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal mempunyai peranan yang sangat penting untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan.
5.1.2 Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal merupakan tempat untuk menghimpun, menyimpan dan memelihara
mushaf-mushaf Al-Qur’an dan benda-benda bersjarah yang bernafaskan islam.
5.2 SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan yaitu:
5.2.1 Sebaiknya
kita mulai menjaga serta melestarikan peninggalan sejarah yang dimiliki
Indonesia
5.2.2 Hendaknya
Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal dijaga kebersihan, keindahan, serta
kerapiannya.
5.3. PENUTUP
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT ahirnya karya
tulis ini dapat selesai, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan.
Dengan selesainya karya tulis ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang membantu, penulis berharap semoga pemikiran dan
pembahasan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
· Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998.Tata Bahasa Baku,
Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
· Purwa Darmita WJS. 1979 Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta. Balai Pustaka
· Saifullah.Asep.2007. Ragam Hiasan Mushaf Kuno Koleksi Bayt
Al.Qur’an dan Museum Istiqlal Jakarta, Jurnal Lektur Keagamaan
· Drs.H.Yasin Rahmat Ansori, (dkk), 2010, Buku Panduan Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, Jakarta : lajnah pentasihan Mushaf
Al-Qur’an, badan Litbang dan diklat Departemen Agama RI.
· Burhan Nurgiantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi, Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta.
· Fatimah Djajasudarma. Metode Linguistik; Rencana Metode
Penelitian dan Kajian. Refika Aditama: Bandung.
· Mahsun, M.S.2005. Metode Penelitian Bahasa; Tahapan Strategi,
Metode, dan Tekniknya. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
· Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah
Populer. Arkola; Surabaya.
· Al-Albani, Daif Sunah al-Tirmidhi, Beirut: al-Maktab
al-Islami,1411H.
No comments:
Post a Comment