Saturday, April 15, 2023

Khutbah Idul Fitri : 3 Hal Bermanfaat Mengisi Lebaran

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كثيرا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ 

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاَيُهَا الْإِخْوَان، أَوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِي بِتَقْوَى الله وَطَاعَتِهِ لَعَلَكُمْ تُفْلِحُوْنَ، قَالَ الله تَعَالى فِي القُرْاَنِ الْكَرِيْم: أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ الله العَظِيْمِ

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rohimakumulho.....

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT, dengan menjalankan perintahnya serta mejauhi segala larangannya karna dengan ketaqwaan kita akan mendapat kebahagian dan selamatan didunia dan diahirot.

 

Allohhu Akbar 3x  Walilahilkamdu

Setelah sebulan penuh lamanya kita berpuasa, kini dengan rahmat Allah SWT kita berkumpul di sini dalam keadaan gembira bercampur sedih. Kita bergembira karena telah lulus dari ujian yang sangat berat, yaitu mengendalikan nafsu sebulan penuh lamanya. Tetapi kita juga bersedih karena telah ditinggalkan oleh bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan, sedang umur kita belum tentu akan bertemu kembali dengan bulan mulia ini.

Bulan Ramadan telah kita lalui, ibadah puasa telah kita jalani. Kini, pada hari ini, kita dan kaum muslimin di seluruh dunia beridul fitri.  Ada ucapan yang sangat populer dikalangan kaum muslimin yang sedang merayakan Idul Fitri, yaitu: Min al’Aidin Wal Faizin yang bila diterjemahkan secara harfiah, ucapan itu berarti: (semoga kita) termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung. Sebuah ucapan yang mengandung doa yang diperuntukkan bagi orang-orang yang baru saja selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

 Min al’ Aidin berarti (semoga kita) termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kembali.  Kata ‘kembali’ memberikan kesan bahwa selama ini kita berada jauh dari agama; selama ini langkah hidup kita keliru dan salah arah sehingga perlu diluruskan dengan kembali kepada keadaan semula,Idul fitri yakni kembali kepada fitrah.

 

Fitrah  berarti kesucian kita berharap dan berdoa kepada Allah semoga, setelah sebulan penuh lamanya berpuasa, kita bisa kembali menjadi manusia yang suci bersih dari segala dosa dan noda. seperti sabda Nabi Muhamad

 فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ اِيْمَانًا وَحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ دُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اًمُّه

Barang siapa puasa dibulan Romadon karna iman dan mengharap ridho Alloh, maka orang tadi suci seperti bayi yang baru dilahirkan orang tuanya.

Adapun Wal-Faizin artinya: Dan (semoga kita) termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung. Keberuntungan dalam bahasa Alqur’an berarti ketaatan kita dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, pengampunan atas segala dosa yang telah kita perbuat, dan surga yang dijanjikan.

  Jadi dengan ucapan   Wal-Faizin kita berdoa semoga kita semua, setelah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan berbagai amal ibadah didalamnya  menjadikan kita semakin taat dalam beribadah dan mendapat ampunan dari Allah sehingga di akhirat kelak kita mendapatkan surga-Nya.

 

Allohhu Akbar 3x Walilahilkamdu

 

Setelah kita dapat melaksanakan Puasa kita jaga diwajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah rosululoh bersabdah

 صَوْمُ شَهْرِ رَمَضَان مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ وَلَايَرْفَعُ اِلْاَبِزَكَاِة الْفِطْرِ

Amal ibadah puasa Romadhon masih digantungkan antara langit dan bumi dan belum diterima kecuali ai mau mengeluarkan zakat fitrah.

 Hadits ini bukan berati yang wajib  zakat hanya orang-orang yang berpuasa. Akan tetapi kewajiban Zakat Fitrah diperuntukan semua orang muslim yang menjumpai bulan romadon dan awalnya bulan syawal, mereka mempunyai kelebihan untuk kebutuhan makan dan minum bagi keluarganya satu hari satu malam pada tanggal satu bulan syawal, hal tersebut tidak perduli tua, maupun muda laki perempuan, anak kecil, bahkan bayi sekalipun semua wajib dikeluarkan zakatnya yaitu satu  sho’ atau kurang lebih 2,7 kg.  Alloh berfirman dalam Al-qur’an

 Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. ( Qs surat at Taubah:103)

 

Allohhu Akbar 3x Walilahilkamdu

 

Datangnya Idul Fitri membawa kita semua kembali pada kesucian sebagaimana telah diuraikan di atas. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hari-hari setelah kita kembali pada keadaan suci ini?

Rosululho SAW memberi ajuran bagai mana kita memanfaatkan idul fitri

جْتَهِدُوا يَوْمَ الْفِطْرِ فِى الصَّدَقَةِ وَعَمَالِ الْخَيْرِ وَلْبِرِّ مِنَ الْصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالتَّسْبِيْحِ وَالتَهْلِيْلِ فَاِنَّهُ اليَوْمَ اَلَّذِى يَغْفِرُالله تَعَال فِيْهِ دُنُوْبَكُمْ وَيَسْتَجِيْبُ دُعَاءَكُمْ وَيَنْطُرُاِلَيْكُمْ بِا الرَّحْمَةِ

Bersungguh-sungguhlah kamu dihari Idul fitri dengan memperbanyak shodakoh, amal-amal bagus, seperti sholat,zakat, tasbih, tahlil karna sesungguhnya dihari itu Alloh mengampuni dosa-dosamu mengabulkan doamu dan melihatmu dangan rohmat.

 

Melihat hadis tersebut ada beberapa hal yang diajurkan nabi bagi kita guna mengisi Idul fitri;

 Pertama, kita hendaknya meneruskan kebaikan yang sudah dicapai selama Ramadhan. Karna salah satu tanda diterimanya amal-amal kita selama bulah romadhon  adalah dengan dimudahkannya kita untuk melakukan amal kebaikan setelahnya.

إِنَّ مِنْ عَلَامَةِ قُبُوْلِ الْحَسَنَةِ، الحَسَنَةُ بَعْدَهَا

“Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”

Maka jangan sampai kita termasuk orang-orang yang hanya beribadah dan mengenal Allah di bulan Ramadhan saja, namun setelah Ramadhan berlalu mereka sudah tidak mengenal Allah. Suatu ketika ada yang bertanya kepada Bisyr Al-Hafi, “Bagaimana pendapat anda bila ada suatu kaum, dimana mereka bersungguh-sungguh melakukan ibadah di bulan Ramadhan. Akan tetapi, ketika Ramadhan berakhir mereka pun meninggalkan amalan ibadah tersebut. Lantas beliau berkata:

 بِئْسَ القَوْم قَوْمٌ لَا يَعْرِفُوْنَ اللهَ إِلَّا فِي رَمَضَان.

“Sejelek-jelek kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah Ta’ala di bulan Ramadhan,”

Karenanya, sebagian ulama ada yang menyatakan, “Laa takuunuu Ramadhaniyyan, walaakin kuunuu Rabbaniyyan, ‘Janganlah kita menjadi hamba Ramadhan, tapi jadilah hamba yang Rabbaniyah (hamba Allah yang sesungguhnya)’.”

 

Oleh karna itu marilah kita tetap melanjutkan amaliah-amaliah sunnah di bulan Ramadhan seperti menahan lisan dan anggota badan lainnya dari perkara-perkara yang tak berguna - apalagi perkara-perkara haram, memperbanyak sedekah, memperbanyak i'tikaf, sholat berjamaah dimasjid, sholat tahajut, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sebulan sekali, dan sebagainya,

Tentu saja mungkin kita tidak bisa melakukan persis sama dengan apa yang kita lakukan selama Ramadhan,Tetapi setidaknya ada ikhtiar kita untuk melestarikan ibadah-ibadah tersebut.

 

 Yang kedua memperbanyak shodaqoh.  Dalam melaksanakan puasa kita bisa merasakan bagai mana beratnya haus dan lapar semua itu tentunya dapat menumbuhkan kesadaran kita untuk bisa berbagi dengan sesama fakir miskin dan anak-anak yatim yang dalam keadaan kekurangan apalagi pada saat-saat seperti ini disaat orang-orang bergembira masih ada diantara mereka belum bisa merasakan secara sempurna karna tidak ada orang tua disampingnya.

اَلرَّحِمُوْيَرْحَمْهُمْ اَلرَّحْمَنُ اِرْحَمُوْمَنْ فِى الْاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ

Orang –orang yang memiliki kasih sayang kepada orang lain maka Alloh jg memberi kasih sayang kepadanya berilah kasih sayang pada mahluk dibumi  maka kamu  akan diberikasih sayang oleh malaikat dilangit.

 

Allohhu Akbar 3x Walilahilkamdu

 

Yang ketiga anjuran Nabi untuk mengisi Idul fitri adalah dengan memperbayak amal sholeh termasuk diantaranya adalah bersilaturrohmi atau hala bihalal sama halnya dengan kluarga, tetangga, temen, guru dan saudara-saudara muslim lainya.

hal ini perlu sekali kita lakukan, karna kita sebagai manusia yang doif, lemah yang tentunya disengaja atau tidak diakui atau tidak  dalam keseharian berhubungan sesama muslim lain tentu banyak kesalahan , dalam sebuah keterangan disebutkan ketika kita melakukan sebuah kesalahan kepada Alloh selagi kita mau bertobat dengan membaca istigfar, menyesali dalam hati dan berjaji dalam hati tidak akan mengulai perbuatan tsb Ingsa Alloh akan diampuni oleh Alloh, akan tetapi kesalahan terhadap sesama manusia baik ucapan dan perbuatan tidak cukup dengan memohon ampun kepada Alloh namun mesti mintak maaf atau halal dari orang yang pernah disakiti.

oleh sebab itu dihari yang Fitri ini marilah kita bersama-sama membuka pintu hati, mengulurkan tanggan untuk bisa saling maaf me maaf kan.

مَا مِنْ مُسْلِمِيْنَ يَلْتَقِيَانِ فَتَصَافَحَانِ اِلْاَغُفِّرَ لَهٌمَّا قَبْلَ اَنْ يَتَفَرَّقَا

Tidak ada seorang muslim yang bertemu muslim lain kemudian mereka bersalaman kecualai alloh melebur dosanya sebelum mereka berpisah.

 

Dan pada ahirnya kita semua berharap mudah-mudahan puasa, zakat kita dan berbagai amal ibadah selama bulan romadho dapat diterima oleh alloh dan dihari idul fitri ini bisa kita pergunakan sebagai sarana bersilaturrohmi dan pada ahirnya mudah-mudahan dikita dijadikan umat yang bahagi, selamat, fidini wa dunya wal ahirot. Amiin...................

 

أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الاَبْتَرُ

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

 

 

Khutbah II

 

اللهُ اَكْبَرْ (٣×) اللهُ اَكْبَرْ (٤×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ